Reliance Logo

Menghadapi Musim Pancaroba: Waspada Ancaman DBD Meningkat

Musim pancaroba sering kali diiringi oleh peningkatan kasus penyakit yang menular, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan melalui sengatan nyamuk Aedes aegypti. Di musim pancaroba, kondisi lingkungan yang lembab dan suhu yang hangat menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk tersebut untuk berkembang biak, meningkatkan risiko penularan DBD.

Apa itu DBD?

DBD adalah penyakit yang dapat berakibat fatal jika memang tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Gejala awal DBD mirip dengan flu biasa, misalnya seperti sakit kepala, demam tinggi, nyeri otot, dan mual. 

Namun, pada tahap yang lebih parah, pasien dapat mengalami pendarahan internal, penurunan jumlah trombosit, dan syok Dengue, yang bisa mengancam nyawa.

Penyebaran DBD

Penyakit DBD menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang memang terinfeksi virus Dengue. Nyamuk ini biasanya menggigit di pagi hari, sore hari dan juga sering berkembang biak di tempat yang memiliki air tergenang, seperti tempat sampah, bak mandi yang tidak digunakan, atau tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat.

Langkah Pencegahan

Pencegahan merupakan kunci dalam menghadapi peningkatan kasus DBD di musim pancaroba. Berikut adalah langkah yang bisa diambil untuk mencegah penyebaran DBD:

1. Menghilangkan Tempat Persembunyian Nyamuk

  • Buang semua wadah yang dapat menampung air, seperti kaleng, botol bekas, atau ban bekas.
  • Tutup rapat tempat penampungan air yang tidak digunakan, seperti bak mandi atau drum air.
  • Bersihkan tempat penampungan air secara rutin.

2. Menggunakan Kelambu

Pasang kelambu pada tempat tidur untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk saat tidur, terutama saat tidur siang.

3. Menggunakan Repelan Nyamuk

Gunakan repelan nyamuk yang memang mengandung DEET pada kulit yang terbuka, terutama saat berada di luar ruangan.

4. Menggunakan Pakaian Tertutup

Menggunakan pakaian yang tentunya menutupi tubuh secara menyeluruh, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada pagi dan sore hari.

Baca: 7 Metode Efektif untuk Budgeting yang Sukses

Tanda-tanda Bahaya DBD

Penting untuk dapat mengenali tanda-tanda bahaya DBD agar dapat segera mencari pertolongan medis jika diperlukan. Tanda-tanda bahaya DBD meliputi:

  • Nyeri perut yang parah.
  • Muntah-muntah yang terus-menerus.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Pendarahan dari hidung atau gusi.
  • Kulit yang pucat, dingin, dan lembab.

Tindakan Medis

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala DBD atau tanda-tanda bahaya DBD, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk memastikan diagnosa. 

Jika ter diagnosis DBD, perawatan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, termasuk istirahat yang cukup, menjaga asupan cairan, dan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi demam dan nyeri.

Kesimpulan

Musim pancaroba merupakan waktu yang penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang dapat menular, termasuk DBD. Dengan mengambil langkah pencegahan yang tentunya tepat, kita bisa melindungi diri & keluarga dari risiko penularan DBD. 

Ingatlah untuk selalu membersihkan lingkungan, menggunakan perlindungan terhadap gigitan nyamuk, dan mengenali tanda-tanda bahaya DBD untuk mengurangi risiko dari terkenanya penyakit ini.

Jangan abaikan gejala atau tanda-tanda yang mencurigakan, dan segera konsultasikan dengan dokter jika diperlukan. Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik.