Reliance Logo

Cara Menghitung Premi Asuransi Jiwa

Perlindungan finansial untuk keluarga dan orang-orang yang dicintai merupakan hal yang penting bagi banyak orang. Namun, tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Oleh karena itu, memiliki asuransi jiwa bisa memberikan keamanan finansial bagi keluarga di saat-saat sulit.

Bagaimana Cara Menghitung Premi Asuransi Jiwa?

Premi asuransi jiwa adalah biaya bulanan atau tahunan yang harus dibayar oleh nasabah kepada perusahaan asuransi yang bertujuan untuk mendapatkan perlindungan finansial. 

Besar premi yang harus dibayarkan dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya seperti usia, jenis kelamin, kesehatan, profesi, dan jumlah uang pertanggungan yang diinginkan.

Berikut adalah cara umum untuk menghitung premi asuransi jiwa:

  • Tentukan jumlah pertanggungan yang diinginkan. Ini adalah jumlah uang yang akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi jika terjadi kejadian yang diasuransikan. Pertanggungan ini harus cukup besar untuk memberikan perlindungan finansial yang memadai untuk keluarga atau orang yang tercinta jika terjadi sesuatu pada diri kamu.
  • Tentukan masa pembayaran premi yang diinginkan. Ini adalah periode waktu yang kamu pilih untuk membayar premi. Biasanya ada beberapa pilihan untuk periode pembayaran premi seperti bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan.
  • Tentukan faktor risiko kesehatan kamu. Jika kamu memiliki riwayat penyakit atau kebiasaan buruk seperti merokok, maka premi asuransi kamu akan lebih tinggi.
  • Tentukan umur dan jenis kelamin kamu. Semakin tua usia kamu, semakin tinggi premi asuransi jiwa yang harus kamu bayar. Begitu juga dengan jenis kelamin, premi asuransi jiwa wanita biasanya lebih rendah daripada premi asuransi jiwa pria karena tingkat risiko yang lebih rendah.

Setelah faktor-faktor di atas ditentukan, kamu dapat menggunakan kalkulator premi asuransi jiwa online atau rumus yang diberikan oleh perusahaan asuransi untuk menghitung premi asuransi kamu. 

Penting untuk membandingkan premi dari beberapa perusahaan asuransi sebelum memutuskan untuk membeli polis asuransi jiwa. Untuk menghitung premi asuransi jiwa, perusahaan asuransi akan mempertimbangkan risiko dan kemungkinan terjadinya klaim. Semakin besar risiko, semakin tinggi premi yang harus dibayarkan. Sebaliknya, semakin kecil risiko, semakin rendah premi yang harus dibayarkan.

Apa Perbedaan Antara Premi Dengan Uang Pertanggungan?

Premi asuransi jiwa adalah biaya yang harus dibayar oleh nasabah kepada perusahaan asuransi yang bertujuan untuk mendapatkan perlindungan finansial. Sedangkan, uang pertanggungan merupakan besaran dana yang nantinya akan diterima oleh si ahli waris atau keluarga jika terjadi kejadian yang tidak di sangka-sangka misalnya saja seperti kematian atau cacat tetap.

Premi dan uang pertanggungan saling berkaitan, semakin besar uang pertanggungan yang diinginkan, semakin besar pula banyaknya bayaran premi yang harus dibayarkan. Nasabah dapat memilih jumlah uang pertanggungan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya.

Baca : Cara Klaim Asuransi Jiwa Berdasarkan Risikonya!

Besaran Premi Asuransi Jiwa Jika Dilihat dari Sisi Nasabah

Besaran premi asuransi jiwa yang harus dibayarkan oleh nasabah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, kesehatan, profesi, dan jumlah uang pertanggungan yang diinginkan. Semakin besar risiko dan semakin besar uang pertanggungan, tentunya hal ini akan semakin besar juga premi yang nantinya harus dibayarkan oleh nasabah.

Sebagai nasabah, perlu untuk memperhatikan besaran premi yang harus dibayarkan. Pilihlah produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu. Jangan terlalu memaksakan diri dengan membayar premi yang terlalu tinggi, namun tetap perhatikan juga besaran uang pertanggungan yang diinginkan.

Besaran Premi Asuransi Jiwa Jika Dilihat dari Perusahaan Asuransi

Setiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan besaran premi asuransi jiwa yang harus dibayarkan oleh nasabah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besaran premi ini, seperti usia, kesehatan, dan jenis pekerjaan nasabah.

Biasanya, semakin tua usia nasabah, semakin besar besaran premi yang harus dibayarkan. Begitu juga dengan kondisi kesehatan nasabah, jika nasabah memiliki riwayat penyakit atau kondisi kesehatan yang tidak baik, maka besaran premi yang harus dibayarkan akan lebih tinggi.

Selain itu, jenis pekerjaan nasabah juga dapat mempengaruhi besaran premi asuransi jiwa. Jika nasabah memiliki pekerjaan yang berisiko tinggi, misalnya sebagai pilot atau petugas pemadam kebakaran, maka besaran premi yang harus dibayarkan akan lebih tinggi.

Apakah Premi Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan?

Premi asuransi jiwa tidak dapat dicairkan selama masa pertanggungan berlangsung, kecuali dalam beberapa kasus tertentu, seperti ketika nasabah ingin membatalkan polis atau memilih untuk mengambil uang pertanggungan sebelum jangka waktu pertanggungan berakhir.

Namun, dalam kasus ini, nasabah akan dikenakan biaya administrasi dan juga akan menerima nilai tunai yang lebih rendah dari uang pertanggungan yang telah dibayarkan. Oleh karena itu, sebaiknya nasabah mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk membatalkan polis atau mengambil uang pertanggungan sebelum jangka waktu pertanggungan berakhir.