Reliance Logo

Apa Itu Asuransi Konvensional : Pengertian, Prinsip & Cara Kerjanya

Perlu diketahui, bahwa asuransi konvensional ialah salah satu jenis asuransi yang sudah ada sejak lama. Asuransi konvensional tidak memperhitungkan prinsip syariah dan tidak terikat pada ketentuan hukum Islam. Sebagai gantinya, asuransi konvensional mengikuti peraturan dan regulasi yang ditetapkan oleh negara atau badan pengawas keuangan.

Asuransi konvensional menyediakan perlindungan finansial bagi nasabahnya dalam berbagai bidang seperti kesehatan, kecelakaan, kendaraan, properti, dan lain sebagainya. Dalam asuransi konvensional, nasabah membayar premi untuk mendapatkan perlindungan asuransi, dan jika terjadi klaim, perusahaan asuransi akan membayar ganti rugi sesuai dengan ketentuan dalam polis.

Salah satu kelebihan asuransi konvensional adalah fleksibilitas dan kemudahan dalam pemilihan jenis perlindungan yang dibutuhkan. Selain itu, asuransi konvensional juga memiliki jangkauan yang lebih luas karena banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi konvensional.

Namun, ada juga beberapa kekurangan dari asuransi konvensional. Biaya premi yang dibayar oleh nasabah bisa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis asuransi lainnya. Selain itu, terkadang ada ketentuan dan aturan dalam polis yang cukup rumit sehingga nasabah membutuhkan waktu untuk memahaminya.

Meskipun demikian, asuransi konvensional tetap menjadi pilihan bagi banyak orang karena memberikan perlindungan finansial yang penting dalam berbagai aspek kehidupan.

Pengertian Asuransi Konvesional

Asuransi konvensional, atau yang lebih dikenal dengan asuransi non-syariah, adalah jenis asuransi yang umumnya beroperasi dengan prinsip non-syariah atau konvensional. Artinya, asuransi konvensional mengikuti prinsip-prinsip bisnis konvensional pada umumnya.

Pada dasarnya, asuransi konvensional adalah suatu sistem perlindungan finansial yang memberikan jaminan proteksi terhadap resiko tertentu yang dapat mengakibatkan kerugian finansial pada pihak tertanggung. Proteksi yang diberikan dalam asuransi konvensional meliputi beberapa jenis seperti asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, perjalanan, dan lain-lain.

Prinsip Asuransi Konvensional

Prinsip dari asuransi konvensional adalah membayar premi untuk mendapatkan perlindungan dari resiko tertentu. Premi yang dibayarkan dapat disesuaikan dengan jenis proteksi yang diinginkan dan nilai uang yang ingin dijamin. 

Dalam asuransi konvensional, pihak tertanggung membayar premi secara berkala, sementara pihak asuransi akan menanggung kerugian finansial apabila terjadi kejadian yang dijamin dalam polis asuransi.

Baca : Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Kelebihan dan kekurangan asuransi Konvensional

Kelebihan dari asuransi konvensional adalah terdapat banyak pilihan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk produk asuransi yang dirancang khusus untuk segmen tertentu seperti anak-anak atau orang dewasa. 

Selain itu, asuransi konvensional juga lebih mudah diakses dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Adanya lembaga pengawas asuransi juga menjadi kelebihan tersendiri dari asuransi konvensional dalam menjaga keamanan dan kepercayaan publik.

Namun, terdapat juga beberapa kekurangan dari asuransi konvensional. Beberapa diantaranya adalah premi yang harus dibayar cenderung lebih mahal dibandingkan asuransi syariah, adanya biaya-biaya tambahan seperti biaya akuisisi dan biaya administrasi, serta cakupan proteksi yang terbatas.

Cara Kerja Asuransi Konvensional

Cara kerja asuransi konvensional melibatkan beberapa elemen, di antaranya:

  • Premi: Nasabah membayar premi ke perusahaan asuransi untuk mendapatkan perlindungan.
  • Polis: Polis adalah dokumen kontrak antara nasabah dan perusahaan asuransi yang berisi ketentuan dan rincian tentang jenis perlindungan yang diberikan, premi yang harus dibayarkan, serta syarat dan ketentuan lainnya.
  • Risiko: Asuransi konvensional melibatkan transfer risiko dari nasabah ke perusahaan asuransi. Nasabah membayar premi sebagai ganti perlindungan dari risiko yang mungkin terjadi.
  • Klaim: Nasabah dapat mengajukan klaim ke perusahaan asuransi jika terjadi kejadian yang diasuransikan. Perusahaan asuransi akan memproses klaim dan membayar kerugian yang terjadi sesuai dengan polis asuransi.
  • Resiko kredit dan investasi: Selain dari selisih antara jumlah premi yang dikumpulkan dan total kerugian yang dibayarkan, perusahaan asuransi juga memperoleh keuntungan dari investasi premi yang diterima. Namun, risiko kredit dan investasi juga dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan asuransi.
  • Underwriting: Perusahaan asuransi melakukan penilaian risiko terhadap nasabah dan menentukan apakah akan memberikan asuransi atau tidak. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa risiko yang diasuransikan sesuai dengan kapasitas keuangan perusahaan asuransi.

Contoh Asuransi Konvensional

Contoh dari produk asuransi konvensional antara lain adalah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi mobil, dan asuransi rumah. Sebelum membeli produk asuransi konvensional, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk.

Dalam mengambil keputusan untuk memilih asuransi konvensional atau tidak, perlu diperhatikan secara seksama kebutuhan dan kemampuan finansial yang dimiliki. 

Terlebih lagi, keputusan tersebut harus dilakukan setelah mempelajari secara mendalam mengenai keunggulan dan kekurangan dari masing-masing jenis asuransi.