Masih banyak yang berpikir bahwa asuransi hanya dibutuhkan oleh mereka yang sudah menikah atau memiliki anak. Alasannya sederhana: “Saya masih sendiri, sehat, dan tidak punya tanggungan, jadi buat apa punya asuransi?” Padahal, pola pikir seperti ini justru bisa menjerumuskan kita pada risiko finansial yang lebih besar di masa depan.
Menjadi lajang memang memberi keleluasaan dalam mengatur hidup, termasuk soal keuangan. Namun, status single tidak menghapus risiko kehidupan seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan penghasilan akibat kondisi tertentu. Justru karena kamu masih sendiri dan belum punya sistem pendukung keluarga yang kuat, kamu perlu perlindungan yang bisa diandalkan — dan asuransi adalah salah satu bentuk perlindungan itu.
Contohnya, bila kamu jatuh sakit dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit, siapa yang akan menanggung biayanya? Apakah kamu akan menguras tabungan? Meminjam dari teman? Atau menggunakan kartu kredit? Dengan memiliki asuransi kesehatan, biaya rumah sakit bisa dicover oleh pihak asuransi sehingga kamu tidak perlu panik secara finansial saat menghadapi kondisi darurat.
Kalau kamu sudah bekerja dan mulai membangun aset seperti tabungan, investasi, atau bahkan cicilan properti, semua itu bisa berisiko terancam kalau suatu saat kamu sakit berat atau mengalami kecelakaan. Tanpa asuransi, biaya pengobatan yang tinggi dapat memaksa kamu mengorbankan aset atau mencari pinjaman dalam jumlah besar.
Inilah mengapa asuransi penting bahkan bagi mereka yang belum memiliki tanggungan keluarga. Asuransi bukan tentang siapa yang kamu lindungi — tapi bagaimana kamu melindungi masa depanmu sendiri.
Banyak orang belum menyadari bahwa masa muda dan kesehatan yang baik justru jadi momen terbaik untuk mendapatkan premi asuransi yang lebih murah. Perusahaan asuransi menilai risiko berdasarkan usia dan kondisi kesehatan. Jadi, semakin awal kamu mendaftar, semakin rendah biaya yang harus kamu bayar — dan ini bisa menjadi strategi keuangan jangka panjang yang cerdas.
Sebaliknya, jika kamu menunda sampai usia 40-an atau sampai kamu mengalami kondisi medis tertentu, besar kemungkinan kamu akan ditolak atau dikenakan premi yang jauh lebih tinggi.
Memiliki asuransi juga berarti kamu mulai menanamkan kebiasaan pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab. Kamu tidak hanya memikirkan kebutuhan hari ini, tapi juga mempersiapkan diri untuk masa depan dan kemungkinan terburuk. Ini adalah fondasi yang kuat untuk kemandirian finansial — yang sangat relevan untuk kamu yang masih single.
Menjadi single bukan berarti kamu kebal dari risiko. Jangan tunggu nanti—usia produktif adalah waktu paling ideal untuk melindungi dirimu dengan asuransi. Ini bukan tentang menyiapkan warisan, tapi tentang menjaga stabilitas hidupmu sendiri. Lebih baik punya dan tidak dipakai, daripada butuh tapi tidak punya.
Jadi, kalau kamu masih berpikir, “Saya single, gak butuh asuransi,” mungkin sekarang saatnya untuk berpikir ulang.